
FAJAR.CO.ID, SIDOARJO -- Salah satu santri korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, punya cerita menarik usai berhasil dievakuasi dari reruntuhan.
Santri dimaksud adalah Al Fatih Cakrabuana. Siswa kelas 3 SMP itu berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat setelah terkubur selama tiga hari di bawah reruntuhan bangunan.
Al Fatih termasuk salah satu korban yang terjebak reruntuhan tanpa diketahui keberadaannya. Namun, yang mengejutkan, ia mengaku sepanjang tiga hari itu justru dalam keadaan tertidur dan bermimpi.
Menurut Abdul Hanan, ayah Al Fatih, putranya memang sudah mengalami firasat sebelum kejadian. Beberapa hari sebelumnya, ia bermimpi ada gedung roboh saat masih berada di rumah sebelum kembali ke pondok.
“Dia sempat minta pulang lebih lama dan baru ingin kembali ke pondok pada Rabu. Tapi saya memaksa untuk berangkat ke pondok hari Sabtu,” kata Abdul Hanan dilansir JawaPos.com, Kamis (2/10/2025).
“Dia bermimpi, ada gedung roboh, saat masih di rumah belum berangkat ke pondok (sebelum kejadian).”
Keputusan itu membuat sang istri sempat marah setelah musibah ini terjadi. Sebab, andai saja Al Fatih kembali ke pondok Rabu seperti keinginannya, mungkin tragedi itu tidak akan menimpanya.
“Makanya ketika kejadian ini mamanya marah ke saya, coba balik hari Rabu kan enggak gini.”
Meski begitu, takdir berkata lain. musala roboh, dan Al Fatih justru selamat setelah terkubur di antara material bangunan selama tiga hari.
“Untungnya dia enggak merasa takut dan waktu kejadian itu tertidur. Tertidur 3 hari. Jadi waktu itu sebelum salat ashar tidur, dan waktu salat ashar ketiduran musala.”
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: