Menkeu Purbaya: Habis Ini Bank Bingung Mau Salurkan Kemana Dana Rp200 Triliun

15 hours ago 7
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, pada Rabu (10/9). Foto: dokumentasi Biro Pers Istana

FAJAR.CO.ID -- Separuh dana pemerintah yang disimpan di Bank Indonesia (BI) yakni Rp200 triliun dipindahkan ke rekening lima bank badan usaha milik negara (BUMN). Pemerintah akan mendapatkan imbal hasil atau bunga dari simpanan Rp200 triliun itu sekitar 4 persen.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dana Rp200 triliun tersebit bukan berasal dari kas dana darurat. Dana ini merupakan uang belanja pemerintah yang sementara ditempatkan di Bank Indonesia.

'Bukan dana emergency. Dana punya pemerintah yang biasanya dipakai untuk berbelanja tapi belum dibelanjakan sementara itu ada di bank sentral. Jadi perbankan enggak bisa memiliki akses ke dana itu,” kata Purbaya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat pada Jumat (12/9).

Menurut Purbaya, meski awalnya bank penerima mungkin bingung menyalurkan kucuran dana Rp200 triliun itu, tetapi dia optimistis perbankan secara perlahan akan menyalurkannya melalui kredit.

Purbaya memastikan dana Rp200 triliun sudah masuk ke sistem perbankan pada Jumat (12/9) dan sudah bisa digunakan.

"Habis itu, mungkin banknya bingung berpikir nyalurin ke mana. Pasti pelan-pelan akan dikredit sehingga ekonominya bisa bergerak,” ujar Purbaya.

Dana pemerintah yang belum dibelanjakan itu dibagi-bagi ke lima bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Masing-masing bank yakni Bank Mandiri mendapat jatah Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 trilliun, dan BTN Rp 25 triliun, serta BSI Rp10 triliun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |