Isu Pergantian Kapolri Menguat, Prof Henri Subiakto Sarankan Prabowo Cari Figur Fresh dan Tidak Terkontaminasi Politik Masa Lalu

8 hours ago 5
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof Henri Subiakto -- antara

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kabar pergantian Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus mencuat ke publik beberapa waktu terakhir.

Namun, pihak Istana menegaskan hingga saat ini belum ada surat presiden (surpres) yang dikirim ke DPR RI.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi memastikan kabar tersebut tidak benar.

“Berkenaan dengan surpres pergantian Kapolri ke DPR bahwa itu tidak benar, jadi belum ada surpres yang dikirim ke DPR mengenai pergantian Kapolri,” ujar Prasetyo dikutip pada Minggu (14/9/2025).

Ia menambahkan bahwa pimpinan DPR juga sudah menegaskan hal yang sama. “Sebagaimana juga sudah disampaikan oleh pimpinan DPR bahwa memang belum ada, atau tidak ada surpres tersebut,” tegasnya.

Menanggapi isu ini, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof Henri Subiakto menilai langkah Presiden Prabowo untuk melakukan reformasi di tubuh Polri tidaklah sederhana.

"Khusus untuk ketegasan Presiden Prabowo dalam rangka mereformasi Kepolisian RI, nampaknya masih membutuhkan waktu untuk dapat lebih banyak dukungan dan diskusi," kata Henri di X @henrysubiakto (14/9/2025).

Blak-blakan, Henri menyebut bahwa ada informasi yang membuat situasi makin rumit.

"Apalagi kalau benar informasi senyalemen yang saya dapat, tentu membuat tidak mudah bagi langkah-langkah Presiden RI ke-8 sekarang," sebutnya.

Kata Henri, sebagian besar jenderal aktif yang bisa dipromosikan menjadi Kapolri merupakan figur yang sudah dipersiapkan lama.

“Sehingga sebagian besar calonnya pun merupakan loyalis yang lebih dekat dengan Presiden Jokowi daripada Pak Prabowo,” Henri menuturkan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |