Netizen: Pak Sigit Kebangetan Tidak Mau Mundur, Korban Nyawa Begitu Banyak

7 hours ago 5
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. ANTARA/HO-Divisi Humas Polri

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Presiden Prabowo Subianto membentuk Komisi Reformasi Kepolisian menuai banyak respons dari publik.

Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kembali mencuat pun menjadi sorotan netizen.

Sejumlah warganet menilai, langkah reformasi mustahil terwujud jika pucuk pimpinan Polri tidak diganti.

Bahkan ada yang menyinggung soal banyaknya korban jiwa selama kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit.

“Kebangetan pak Sigit mundur saja tidak mau. Padahal selama pak Sigit memimpin korban nyawa begitu banyak, paling banyak sepanjang sejarah Kapolri,” tulis akun @Ndalem4.

Komentar senada datang dari akun @NasQorni. Ia menegaskan rakyat mendukung penuh langkah Prabowo.

"Yang jelas rakyat mendukung bapak Prabowo untuk mereformasi kepolisian agar lebih baik lagi dan mengayomi. Bukan menjadi polisi bayar-bayar seperti jaman Mulyono alias Jowi,” ujarnya.

Sementara itu, akun @damarwidi99 menilai politik tarik-menarik yang menghambat reformasi hanya akan merugikan bangsa.

"Politik sandera begini sungguh tidak elok untuk kehidupan bernegara kita ke depan. Kapolri harus diganti dengan orang yang loyalitasnya hanya pada negara,” tegasnya.

Dari banyak komentar yang muncul, mayoritas publik mendesak agar Presiden Prabowo berani melakukan terobosan.

Mereka menilai reformasi Polri tidak boleh sekadar agenda simbolis, tetapi harus dimulai dari penggantian pimpinan tertinggi.

Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Prof Henri Subiakto menilai langkah Presiden Prabowo untuk melakukan reformasi di tubuh Polri tidaklah sederhana.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |