Rugikan Nelayan, Pagar Laut Beton di Cilincing Ternyata Sudah Kantongi Izin Sejak 2023 dari KKP

2 hours ago 3
Nelayan mengeluhkan pagar laut atau pagar beton di Pesisir Cilincing. (Foto Tangkapan layar)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pagar laut beton di Cilincing, Jakarta Utara ini ramai disorot masyarakat. Akibatnya nelayan sekitar mengeluhkan dengan adanya pagar beton laut membuat perubahan arus di kisaran pinggir pantai. Sebab, keberadaan beton tersebut menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan. Hal itu berdampak pada proses penangkapan ikan yang semakin jauh jaraknya untuk para nelayan.

Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mendorong semua pihak melihat dengan jernih terkait hal tersebut. Apalagi, kepentingan nelayan sebagai rakyat yang berhadapan langsung dengan pemanfaatan wilayah pesisir perlu menjadi perhatian utama.

Maka dari itu, ia menekankan agar jangan sampai pembangunan yang tujuannya memberikan nilai tambah ekonomi ternyata mengurangi pendapatan nelayan dan warga pesisir.

“Kepentingan nelayan yang utama, pembangunan harus berdampak langsung kepada mereka. Keberadaan pagar laut beton di Cilincing jangan mengganggu nelayan, negara harus mendahulukan rakyat sebelum yang lain,” terang Riyono di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Ia menegaskan, pembangunan apapun di NKRI harus mengedepankan kepentingan rakyat tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan usaha ataupun swasta, semua harus disinergikan.

Lebih lanjut, Politisi PKS ini mengaku mendapatkan banyak laporan dan pertanyaan dari masyarakat mengenai hal tersebut. Ia menegaskan bahwa pagar laut yang belakangan ramai berbeda dengan pagar laut sebelumnya seperti di Tangerang dan Bekasi. Pemerintah telah meminta AL dan KKP segera membongkar pagar laut dari bambu yang mengganggu nelayan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |