Aktivitas Tambang Raja Ampat Menggeliat, Yulian Gunhar Beri Sorotan Tajam

2 hours ago 2
Potret aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID, RAJA AMPAT -- Proses penutupan tambang di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya tampaknya tidak berlangsung lama. Setelah sorotan masyarakat mereda, pertambangan tersebut kembali beroperasi.

Pemerintah diketahui telah mengizinkan kembali PT Gag Nikel untuk beroperasi di Kabupaten Raja Ampat. Izin operasi tersebut disebut-sebut berlaku sejak 3 September 2025.

Adanya izin pemerintah terhadap PT Gag Nikel beroperasi di Raja Ampat itu tentu saja menuai sorotan dari anggota DPR RI.

Salah satunya sorotan disampaikan anggota Komisi XII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Yulian Gunhar.

Dia menilai, langkah pemerintah memberi izin kepada PT Gag Nikel sarat risiko bagi kelestarian ekosistem Raja Ampat yang selama ini dikenal sebagai surga kecil dengan kekayaan hayati mendunia.

“Pembukaan tambang kembali ini perlu disikapi hati-hati, karena berpotensi merusak ekosistem hayati dan keberlanjutan lingkungan di Raja Ampat,” kata Gunhar kepada wartawan, Rabu (17/9).

Gunhar mengingatkan, Raja Ampat bukan sekadar aset daerah, melainkan warisan dunia yang sudah diakui secara internasional. Karena itu, menurutnya, kepentingan jangka panjang bangsa harus ditempatkan di atas kepentingan ekonomi sesaat.

“Kami mendesak agar keuntungan tambang jangan hanya lari ke kantong segelintir pihak, sementara rakyat setempat menanggung kerusakan lingkungan yang tak terbayar,” ujarnya.

Legislator dari Dapil Sumatera Selatan I itu menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Prinsip keberlanjutan harus menjadi dasar setiap kebijakan, terlebih di kawasan sensitif seperti Raja Ampat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |