Susi Pudjiastuti Semprot Bahlil: Karena Milik Negara, Boleh Rusak Laut Raja Ampat?

17 hours ago 8
Owner Susi Air, Susi Pudjiastuti.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, angkat suara soal pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebut hanya ada satu perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Raja Ampat, yakni PT Gag Nikel, anak usaha dari BUMN PT Antam (Persero).

Susi melontarkan kritik terhadap pembenaran aktivitas tambang oleh perusahaan negara di wilayah yang dikenal sebagai surga laut dunia tersebut.

"Terus karena perusahaan milik Negara boleh merusak Laut milik Negara?," kata Susi di X @susipudjiastuti (8/6/2025).

Susi mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dianggap kontradiktif terhadap perlindungan ekosistem laut.

Belakangan ini memang ramai kecaman publik dan aktivis lingkungan terhadap aktivitas pertambangan yang dianggap membahayakan ekosistem Raja Ampat.

Sebelumnya, Menteri Bahlil menegaskan bahwa kegiatan tambang di kawasan tersebut legal dan dilakukan oleh perusahaan negara.

Namun bagi Susi, kepemilikan negara atas perusahaan tidak boleh dijadikan alasan untuk membenarkan kerusakan lingkungan, terutama di kawasan laut yang menjadi salah satu warisan alam paling penting di dunia.

Adapun Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, juga menyoroti potensi benturan antara ekspansi industri tambang nikel dan upaya pelestarian ekosistem pariwisata di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Ia beranggapan, kawasan yang terkenal dengan keindahan alamnya ini memerlukan perhatian khusus agar tidak tergerus ambisi industri ekstraktif.

Dalam kunjungan reses Komisi VII DPR RI ke Kota Sorong, Evita menekankan bahwa sejumlah persoalan mendesak, termasuk lonjakan aktivitas pertambangan di kawasan Raja Ampat, perlu segera ditindaklanjuti.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |