Pencucian Berulang-ulang Galon Guna Ulang Percepat Peluruhan Zat Berbahaya BPA ke Dalam Air Minum

7 hours ago 2
Viral galon gosong karena panas sinar matahari.. Foto: JPNN.com

FAJAR.CO.ID -- Masa pakai galon guna ulang sejatinya hanya bisa dipakai hingga 40 kali atau kurang dari satu tahun. Faktanya, banyak galon usia lanjut alias ganula berusia di atas 2 tahun masih beredar di masyarakat

Padahal, galon guna ulang seharusnya tidak digunakan lagi setelah 40 kali pencucian. Sebab, pencucian galon guna ulang secara berulang-ulang mempercepat proses peluruhan zat berbahaya Bisphenol A (BPA) ke dalam air minum.

Hasil survei dan investigasi Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) di lima kota besar menemukan hampir 40 persen galon guna ulang yang saat ini beredar di masyarakat, sudah berusia di atas dua tahun.

Ketua KKI David Tobing mengaku menemukan galon guna ulang produksi tahun 2019 dan 2020 yang masih digunakan saat ini. "Bayangkan, sudah 4-5 tahun galon ini diproduksi dan masih terus digunakan ulang,” ungkap David Tobing dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Menurut David, galon guna ulang yang berbahan polikarbonat dan digunakan berulang-ulang tanpa masa kadaluarsa berisiko bagi kesehatan konsumen. Galon itu berpotensi melepaskan zat berbahaya Bisphenol A (BPA) ke dalam air minum. Terlebih, proses pencucian yang berulang-ulang juga dapat mempercepat peluruhan BPA tersebut.

"Beberapa produsen mengaku melakukan pencucian dan penggunaan ulang lebih dari 20 kali. Belum lagi proses distribusi yang tidak terkontrol dan galon terpapar sinar matahari langsung,” jelas David.

KKI menuntut produsen untuk lebih transparan dalam memberikan informasi terkait produk dan kemasannya kepada konsumen. Kepada pemerintah dan BPOM, KKI juga meminta edukasi dan sosialisasi yang terus menerus tentang usia galon guna ulang, agar konsumen makin menyadari risiko bahaya BPA.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |