
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah memutuskan empat pulau yang bersengketa adalah milik Aceh. Itu diputuskan Presiden Prabowo Subianto.
Keputusan itu jadi perbincangan publik. Salah satunya dari novelis Boy Candra, ia mengatakan, tidak salah menilai polemik tersebut pengalihan isu.
“Mau berspekulasi boleh aja sih. Kita memang punya trauma soal isu satu ditutup isu lain. Cuma dalam dua kasus belakangan: Raja Ampat dan Aceh,” kata Boy Candra dikutip dari unggahannya di X, Selasa (17/6/2025).
Meski begitu, menurutnya kita patut gembira. Karena suara rakyat masih membuat takut.
“Kita patut ‘gembira’ bahwa suara rakyat yang melawan tetap bikin ketakutan,” ujarnya.
Itu, kata dia ia dasarkan pada dua hal. Polemik tambang Raja Ampat dan pulau di Aceh.
“4 izin perusahaan tambang di Raja Ampat dicabut. Pulau milik Aceh dikembalikan pada Aceh,” jelasnya.
Menurutnya, itu juga menunjukkan suara di media sosial berpengaruh.
“Ini juga sebagai pengingat, suara-suara di media sosial memang seharusnya terus bergema. Sekuat-kuat yang kita bisa,” terangnya,
“Mungkin saatnya juga mulai baca soal ‘Mentawai Bukan Pulau Kosong!’,” tambah Boy Candra.
Empat pulau yang dipersengketakan adalah Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang yang saat ini tercatat dalam administrasi Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut, Presiden Prabowo memutuskan bahwa pemerintah berlandaskan pada dasar-dasar dokumen yang telah dimiliki pemerintah telah mengambil keputusan bahwa keempat pulau tersebut masuk ke wilayah administratif Provinsi Aceh.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: