Pasar Sore Ngobr(a)ol Indonesia Darurat Tambang di Rumah Buku

11 hours ago 6
Ilustrasi Tambang. (INT)

Fajar.co.id, Kediri -- Sabtu, 19 Juli 2025 mengantarkan kawan Rumah Buku untuk mengobr(a)ol tentang Indonesia Darurat Tambang. Menelusuri jejak digital tumbuh kembangnya tambang di Indonesia. Tak terkecuali yang ada di Sulsel.

Seminggu yang lalu pada Malam Bercerita telah berlangsung obrolan bagaimana kerja tambang. Melihat dari kacamata perempuan. Menyoal tentang seorang buruh yang kena PHK.

Berbuntut pada limbah keserakahan penguasa dan pemilik modal. Daerah yang awalnya hijau berubah jadi gersang dengan hadirnya tambang dan itu bisa dilihat pada beberapa daerah yang terdapat tambang.

Kajian tambang mengisahkan pilu. Pencemaran lingkungan dan darurat polusi mengakibatkan kematian ruang hidup. Penduduk sekitar tambang hanya mendapatkan limbah tanpa solusi.

Kerakusan manusia menjadi salah satu perangkat yang digunakan untuk membuat masyarakat sekitar menghamba pada seutas janji.

Melisa, teman dari Seruan Perempuan yang bermukim di Makassar menuturkan bahasa sederhana dengan tambang yang telah mengobralkan dirinya sebagai ruang pendapatan untuk hidup di atas penderitaan. Perempuan di sini berperan penting untuk menentukan peranan tambang.

"Kebutuhan air bersih untuk menyambung hidup sebagai perempuan adalah kepastian ruang hidup untuk menghidupi. Mengalirkan dan menyalakan kompor agar dapur tetap berasap, tetapi bukan asap tambang," tuturnya dengan penuh rasa geram.

Rizal salah satu orang yang berlatar belakang daerah pesisir Sulsel memberikan informasi tentang tambang. Menyisir wacana maritim yang tak tersampaikan melalui digital.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |