Ormas Besar Bungkam Soal Tambang Raja Ampat, Jhon Sitorus Bilang KWI Satu-satunya yang Masih Waras

15 hours ago 3
Pegiat media sosial Jhon Sitorus

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyampaikan apresiasi kepada Uskup Timika serta Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang dinilainya tegas dalam menyuarakan penolakan terhadap izin tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

“Bangga dengan Uskup Timika yang berani dan tegas menyuarakan nasib Raja Ampat,” kata Jhon di X @jhonsitorus_19 (10/6/2025).

Kata Jhon, KWI merupakan salah satu organisasi keagamaan yang konsisten menolak kebijakan pertambangan di wilayah yang dikenal sebagai surga wisata dunia itu.

Ia menilai sikap tersebut patut dihormati dan dijadikan teladan oleh berbagai elemen masyarakat.

“KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) adalah salah satu ormas agama yang tegas menolak izin tambang dari Jokowi,” tandasnya.

Dukungan moral dari tokoh agama dan organisasi keagamaan terus mengalir, seiring dengan sorotan tajam terhadap keberadaan tambang nikel di Pulau Gag yang dinilai mengancam ekosistem Raja Ampat yang rapuh.

“Terima kasih telah konsisten bersikap, patut diapresiasi,” Jhon menuturkan.

Sebelumnya, salah satu pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Fahrur, diketahui menjabat sebagai komisaris di PT Gag Nikel, perusahaan tambang yang dituding merusak ekosistem alam di kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Aktivis lingkungan Roy Murtadho pun mempertanyakan kesesuaian jabatan tersebut dengan prinsip dan nilai yang selama ini diusung oleh PBNU.

"Salah seorang pimpinan PBNU, Gus Fahrur jadi komisaris PT Gag Nikel yang merusak ekosistem Raja Ampat Papua. Bukannya ini bertentangan dengan tagline PBNU hari ini, Merawat jagat membangun peradaban?," kata Roy di X @MurtadhoRoy (9/6/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |