
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik perebutan empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) ikut direspon oleh Komisaris Independen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Kristia Budhyarto
Kristia Budhyarto atau yang akrab disapa Dede Budhyarto ini memberikan sindiran terkait masalah ini.
Lewat cuitan diakun media sosial X pribadinya, Dede menyebut setelah kegagalan isu Raja Ampat kini target utama adalah polemik empat pulau.
Ia menyebut Gerombolan Keok menyebar isu yang menurutnya tidak tepat terkait polemik ini dengan menyebut perampasan wilayah.
“Gagak total menumpang isu Raja Ampat, kini ikut termehek-mehek mempermasalahkan status empat pulau—Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Tokong Belayar—memang sedang ramai di media sosial,” tulisnya dikutip Kamis (12/6/2025).
“Gerombolan keok menyebutnya sebagai bentuk ‘perampasan wilayah’ atau ‘kehilangan Aceh’,” tambahnya.
Dede Budhyarto dalam kesempatan ini dengan tegas mengatakan tidak ada sangkut paut Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dengan hal ini.
Yang ada menurutnya justru legal karena secara administratif sejarah empat pulau ini punya kaitan dengan Sumut.
“Tapi sebelum kamu, ya kamu, terbawa emosi dan prasangka politik, ada baiknya buka dan baca dulu faktanya secara utuh dan objektif,” sebutnya.
“Penetapan ini bukan karena ‘menantu Presiden ke-7 jadi Gubernur Sumut’.
Tapi karena secara administratif dan historis, sejak lama empat pulau itu memang dikelola oleh Kabupaten Tapanuli Tengah, bukan oleh Aceh Singkil,” tuturnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: