Hampir 50 Persen Anggaran Pendidikan Disedot MBG, P2G Ungkap Fakta Menohok di Lapangan

3 weeks ago 16
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberi apresiasi atas langkah Presiden Prabowo Subianto karena mengalokasikan anggaran pendidikan dalam RAPBN 2026 sebesar Rp757,8 triliun. Jumlah itu naik 4,63 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, di balik apresiasi tersebut, P2G juga melayangkan kritik. Pasalnya, hampir separuh dari total anggaran pendidikan justru dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kornas P2G, Satriwan Salim, mengungkapkan angka yang mengejutkan. Dari total anggaran pendidikan, sebesar Rp335 triliun atau 44,2 persen dialihkan untuk MBG.

“Kami terkejut, hampir separuh anggaran pendidikan dipakai untuk MBG. Padahal banyak persoalan mendasar pendidikan, khususnya kesejahteraan guru, yang perlu dibenahi,” kata Satriwan dikutip pada Rabu (20/8/2025).

Hal senada juga disampaikan Kabid Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri. Ia menilai pemerintah belum menunaikan janji kampanye Prabowo-Gibran terkait standar upah minimum guru non-ASN dan honorer.

“Mestinya anggaran MBG tidak boleh mengambil jatah 20 persen mandatory spending pendidikan, karena tidak secara eksplisit diperintahkan konstitusi, berbeda dengan pendidikan,” ucapnya.

Fakta di lapangan, hingga kini guru non ASN, guru madrasah swasta, dan guru PAUD masih banyak yang hanya menerima upah Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per bulan.

P2G menegaskan, pemerintah seharusnya lebih fokus pada pemenuhan amanat UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen yang dengan jelas menyebutkan bahwa penghasilan guru wajib berada di atas kebutuhan minimum.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |