
FAJAR.CO.ID – Ketegangan di Jalur Gaza kembali meningkat. Media lokal Israel melaporkan bahwa puluhan ribu tentara cadangan mulai menerima panggilan darurat untuk terlibat dalam rencana pendudukan Kota Gaza, meski Hamas telah menyetujui usulan gencatan senjata yang diajukan Mesir dan Qatar.
Penyiar Channel 12 mengungkapkan bahwa militer Israel telah mengaktifkan “Order 8”, perintah khusus yang memungkinkan mobilisasi cepat pasukan cadangan. Kepala Staf Angkatan Darat, Eyal Zamir, juga memperpanjang masa tugas pasukan cadangan yang masih aktif.
“Langkah militer baru ini merupakan persiapan untuk kemungkinan pendudukan Kota Gaza,” tulis Channel 12. Media itu menambahkan, meskipun ada pembicaraan pertukaran tahanan dengan Hamas, operasi militer tidak akan dihentikan hingga kesepakatan resmi tercapai.
Rencana invasi ini sejatinya sudah diputuskan sejak 8 Agustus, ketika kabinet Israel menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali Jalur Gaza secara bertahap, dimulai dari Kota Gaza. Strategi tersebut mencakup pemindahan paksa sekitar 1 juta warga Palestina ke wilayah selatan, pengepungan Kota Gaza, hingga penyerbuan ke permukiman.
Sebagai bagian dari rencana itu, pasukan Israel telah melancarkan serangan besar-besaran pada 11 Agustus di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza. Menurut saksi mata yang dikutip Anadolu, serangan dilakukan dengan robot jebakan, tembakan artileri, hingga penghancuran rumah-rumah, yang memaksa banyak warga mengungsi.
Meski Hamas sudah menyetujui proposal gencatan senjata selama 60 hari, persiapan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Mobilisasi pasukan cadangan ini memperkuat sinyal bahwa invasi Kota Gaza bisa dimulai kapan saja.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: