
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla atau yang karib disapa Gus Ulil menyebut menjaga lingkungan yang terlalu ekstrem juga memiliki dampak negatif. Gus Ulil juga menyebut bahwa mengeksplorasi pertambangan adalah maslahat. Pernyataan Gus Ulil ramai dikritik publik.
Dalam argumennya, Gus Ulil pun mengatakan tidak selamanya eksplorasi tambang berdampak buruk, tetap ada sisi positif atau kemaslahatan untuk masyarakat luas. Ulil juga menilai, tidak mengizinkan aktivitas tambang saat sumber daya alam melimpah juga tidak adil. Ia bahkan menyebut kelompok penolak tambang seperti Greenpeace dan Walhi sebagai wahabi lingkungan.
Pernyataan Gus Ulil itu disampaikan dalam sebuah program tayangan televisi nasional. Dalam acara itu ia beradu argumentasi dengan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik terkait pertambangan, khususnya di kawasan Raja Ampat, Papua.
Gus Ulil bahkan menyebut bahwa sikap sebagian pegiat lingkungan yang menolak total penambangan mirip dengan wahabisme. Ulil mengatakan eksplorasi tambang sebagai maslahat dan mendatangkan manfaat.
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengkritik pedas pendapat Gus Ulil tersebut. Daniel menegaskan alam harus dijaga demi keberlanjutan ekosistem. Apalagi banyak masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam.
Daniel tak sepakat dengan pandangan Ulil yang menyebut kepedulian yang terlalu ekstrem terhadap lingkungan dapat menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: