Disebut Vampir Pajak Penghina Guru, Sri Mulyani: Mari Kita Bijak

3 weeks ago 21
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ramai di Media Sosial (Medsos), Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menegaskan pernyataan bahwa guru beban negara itu hoax.

Menteri yang juga dipercaya sebagai bendahara negara pada era Jokowi ini menegaskan dirinya tidak pernah menyatakan guru sebagai beban negara.

"Potongan video yang beredar yang menampilkan seolah-olah saya menyatakan guru sebagai beban negara adalah hoax," kata Sri Mulyani di Instagram pribadinya @smindrawati (19/8/2025).

Sri Mulyani bilang, video tersebut merupakan hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidatonya pada Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB 7 Agustus lalu.

"Marilah kita bijak dalam bermedia sosial," tandasnya.

Sebelumnya, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, menyemprot Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani usai pernyataannya yang dianggap menyinggung profesi guru.

Dikatakan Ferdinand, ucapan Sri Mulyani yang menyebut guru sebagai beban negara sudah kelewat batas dan melukai dunia pendidikan.

“Saya cuma mau berpesan kepada Sri Mulyani, jangan jadi vampir pajak penghina guru. Kalau sudah vampir pajak rakyat, sudah cukup itu saja. Jangan menjadi penghina guru,” kata Ferdinand kepada fajar.co.id, Selasa (19/8/2025).

Ia menegaskan, gaji guru merupakan kewajiban negara, bukan beban sebagaimana yang disampaikan Sri Mulyani.

“Pernyataan Sri Mulyani itu sebetulnya sudah sangat di luar batas. Mengatakan bahwa guru itu menjadi beban rakyat. Gaji guru itu kewajiban negara,” tukasnya.

Ferdinand juga menuding ada maksud tersembunyi di balik pernyataan tersebut, yakni keinginan pemerintah agar masyarakat kembali ikut menanggung biaya pendidikan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |