
FAJAR.CO.ID -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyindir pihak yang gemar mengeksploitasi alam dengan dalih untuk kesejahteraan rakyat.
Dedi menegaskan, orang-orang pandai yang telah mengalami kemajuan dengan negara yang tumbuh pesat tidak melakukan eksploitasi alam. Mereka justru mengandalkan ilmu pengetahuan mengelola alam dan dengan kecerdasan lahirlah kemajuan.
Menurut Dedi, aktivitas pertambangan di berbagai daerah di Indonesia tidak akan memberikan kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat setempat. Sebaliknya, pertambangan justru hanya
merusak lingkungan dan ekosistem alam, akibat tindakan pertambangan tersebut.
Aktivitas pertambangan di berbagai daerah di Indonesia menjadi sorotan akhir-akhir ini. Terutama setelah terungkapnya aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memang telah mencabut izin izin usaha pertambangan atau IUP empat perusahaan swasta yang menambang nikel di kawasan Raja Ampat. Akan tetapi, satu perusahaan anak usaha BUMN PT Antam yakni PT Gag Nikel sampai saat ini masih beroperasi.
"Hari ini kita melihat banyak sekali orang yang memiliki anggapan bahwa penambangan itu bisa melahirkan kemajuan dan kemakmuran. Dalam pandangan saya yang hidup dan memimpin di Jawa Barat, saya melihat daerah-daerah yang menjadi objek penambangan tidak ada kemajuan dan tidak ada kemakmuran," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan pada media sosial Instagram, Senin (16/6).
Dedi menegaskan bahwa daerah yang menjadi objek pertambangan hanya akan melahirkan kemiskinan. Sebab, aktivitas tambang tidak hanya merugikan rakyat, tapi juga kerusakan alam yang berkepanjangan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: