
FAJAR.CO.ID, Maros – Ribuan relawan dan pegiat lingkungan dari berbagai komunitas memadati pesisir Kampung Binanga Sangkara, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (15/06/2025)
Dalam semangat kebersamaan yang tinggi, mereka menanam 10 ribu pohon mangrove dalam sebuah gerakan bertajuk “Berkolaborasi Menjaga Pesisir Sulawesi Selatan: Jaga Mangrove, Jaga Kehidupan.”
Aksi besar ini digelar oleh kolaborasi lintas organisasi, yakni Balla Tani, Eco Nusa, Penjaga Laut, Eco Defender, Forum Pemuda Binanga Sangkara, dan WALHI, sebagai bagian dari kampanye Aksi Muda Jaga Iklim.
Tujuannya bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi pernyataan tegas bahwa penyelamatan ekosistem pesisir adalah tanggung jawab bersama.

Mangrove bukan hanya deretan pohon di tepi laut, tetapi benteng alami yang memainkan peran vital dalam melindungi garis pantai dari abrasi, gelombang besar, dan badai.
Akar-akar mangrove yang kokoh mampu meredam hingga 70 persen energi gelombang, sehingga secara signifikan mengurangi risiko banjir rob dan menjaga infrastruktur pesisir tetap aman.
Lebih dari itu, ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai habitat penting bagi beragam spesies satwa seperti ikan, udang, kepiting, dan burung-burung pesisir.
Kawasan ini menjadi tempat pemijahan dan asuhan bagi banyak ikan bernilai ekonomi, serta berperan sebagai penyaring alami yang menyerap polutan dan menjaga kejernihan air laut.
Keberadaannya menjadikan pesisir tidak hanya lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim, tetapi juga lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: