APBN Tak Cukup, Sri Mulyani: Indonesia Perlu 10 Ribu Triliun untuk Infrastruktur

19 hours ago 9
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Indonesia membutuhkan dana besar untuk memenuhi pembangunan infrastruktur dasar dengan nilai mencapai US$ 625 miliar atau setara Rp 10.143,62 triliun (kurs Rp 16.229/US$).

Kebutuhan ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawatidalam acara International Conference on Infrastructure 2025, di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).

Sri Mulyani mengatakan, dana itu akan difungsikan untuk pembuka akses ekonomi maupun sebagai konektivitas.

Dana itu digunakan untuk membiayai berbagai infrastruktur dasar sebab wilayah Indonesia berupa kepulauan atau archipelago.

"Jadi pembiayaan masih menjadi hambatan kritis. Total kebutuhan investasi infrastruktur kita untuk periode 2025-2026 adalah sekitar US$ 625 miliar," kata Sri Mulyani dikutip Jumat, (13/6/2025).

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi kesenjangan pembiayaan, dan membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak.

"Jadi kita jelas sekali menghadapi kesenjangan pembiayaan di sini. Ini sangat membutuhkan partisipasi dari pihak swasta maupun dukungan dari rekan-rekan lainnya, dan juga menjadi dorongan kebutuhan untuk menciptakan mekanisme pembiayaan inovatif lainnya," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ataupun APBD sebesar 40%, merupakan salah satu pilihan yang dapat akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana investasi infrastruktur.

Rinciannya ialah dari APBN baru bisa tersedia dana US$ 143,84 miliar, dan APBD US$ 106,31 miliar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Relationship |