
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Juru Bicara Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M. Massardi, kembali mengangkat isu seputar ijazah mantan Presiden Jokowi yang terus menjadi polemik publik.
Adhie menyinggung pentingnya kejelasan ijazah sebagai simbol integritas pribadi seorang pemimpin.
“Why ijazah? Ijazah itu simbol moral intelektual personal,” kata Adhie, di X @AdhieMassardi (5/6/2025).
Ia menegaskan, kebohongan terkait ijazah bukan sekadar kesalahan administratif, melainkan menyangkut kredibilitas pribadi.
"Maka bohong soal ijazah bohong personal,” sebutnya.
Hal itu berbeda dengan kebohongan dalam konteks kebijakan saat seseorang menjabat kepala negara, yang menurutnya bisa diselimuti oleh tanggung jawab kolektif.
"Beda bohong soal kebijakan saat presiden atau kepala negara. Bisa berlindung dalam kebohongan kolektif,” Adhie menuturkan.
Mantan aktivis Reformasi 98 itu pun menilai, penyelidikan lebih lanjut terhadap keabsahan ijazah penting dilakukan sebagai pintu masuk untuk mengungkap potensi kebohongan lainnya yang mungkin lebih besar.
“Maka penting kejar ijazah untuk masuk ke bohong lainnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, memberikan pesan tegas kepada para lulusan saat menghadiri acara wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas) tahun akademik 2024/2025, Makassar.
JK, sapaan akrabnya, mengingatkan para wisudawan agar menyimpan ijazah dengan hati-hati karena dapat menjadi persoalan besar di masa depan.
“Saya semenjak lulus tahun 1967, cuma satu kali saya buka ijazah saya,” ucapnya di hadapan ribuan peserta wisuda, kemarin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: