
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Membangun infrastruktur dengan cara menggusur warga, tampaknya bukan menjadi pilihan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Pramono Anung mengaku lebih memilih melakukan negosiasi ketimbang menggusur warga. Itu juga berlaku bagi warga Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara.
Menurut Pramono Anung dirinya tidak ingin melakukan penggusuran hanya untuk membangun markas Persija di Jakarta International Stadium (JIS) yang kini telah diresmikan.
"Kami melakukan negosiasi, dibantu dengan Direktur Utama Jakpro, supaya Persija home base-nya di JIS," kata Pramono pada acara Jakarta Future Festival bertajuk "Future Talk feat Endgame: What's Jakarta's Future?" di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu.
Politikus senior PDIP ini mengaku lebih memilih mencari jalan keluar dengan menuntaskan persoalan di lapangan, seperti negosiasi ketimbang menggusur warga yang tak bersalah.
“Mungkin cara saya sama dengan Mas Anies Baswedan (eks Gubernur Jakarta), saya bukan orang yang mau menggusur, jadi mencari jalan keluar,” kata Pramono.
Kendati demikian, Pramono akan tetap bertindak tegas saat menemukan warga yang tidak tertib.
"Kita cari jalan keluar, tetapi bagi warga yang tidak tertib menggunakan tempat-tempat yang bukan haknya harus kita tertibkan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap bila Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota, maka JIS mampu mendorong perekonomian Jakarta agar tetap naik.
Dengan beragam fasilitas yang ditawarkan mulai tempat oleh-oleh hingga restoran, Pramono meyakini JIS akan tumbuh menjadi tempat baru yang berkembang di Jakarta Utara. Warga Jakarta punya banyak pilihan untuk bisa memanfaatkan ruang-ruang publik.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: