
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar Pelatihan Petugas Penjamah Makanan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, di Kota Makassar, Sabtu (19/7/2025)
Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran di Badan Gizi Nasional (BGN), Brigjen (purn) Suardi Samiran menyebut di Sulawesi Selatan telah memiliki 76 unit-unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).
BGN telah merancang sistem tata kelola berbasis desentralisasi anggaran, di mana dana disalurkan langsung ke dapur layanan gizi di lapangan, bukan dikelola di tingkat pusat.
Pembentukan SPPG tidak hanya berdampak langsung kepada penerima manfaat, namun juga mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat di sekitarnya.
"Sulawesi Selatan itu baru 76 (dapur), yang seharusnya 828. Jadi masih kurang lebih 8 persen. Saya minta, karena BGN ini adalah operator dalam pelaksanaan makan bergizi. Tidak mungkin berdiri sendiri. Pemda pasti bantu, karena di bawah Pemda itu ada dinas-dinas," ungkap Suardi Samiran.
BGN menargetkan 828 dapur di Sulsel berdiri tahun ini. Yang pasti kata Suardi bahwa setiap kabupaten/kota itu dibangun oleh negara.
"Total 24 kabupaten/kota dikali tiga, 72 dibangun oleh negara. Sisanya dibangun secara mandiri," jelasnya.
Namun dalam pembangunan mandiri ini, ia menegaskan harus betul-betul memenuhi standar. Memenuhi standar itu berarti mengikuti prosedur yang sudah ditentukan.
"Masuk ke portal, kemudian menentukan titiknya di mana, koordinatnya di mana, lalu luasannya berapa. Baru ada persetujuan dari BGN untuk mulai membangun sampai mengisi," terangnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: