
FAJAR.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Konflik bersenjata antara dua negara ASEAN, Thailand dan Kamboja beberapa hari belakangan ini mamanas. Bahkan, perang di sepanjang garis perbatasan kedua negara bahkan dilaporkan telah merenggut jiwa.
Setelah saling serang meletus pada Kamis lalu, kini mulai ada harapan akan terciptanya perdamaian untuk mengakhiri sengketa kedua negara.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dikabarkan telah menggagas pertemuan pemimpin kedua negara untuk mengakhiri konflik.
Pemimpin Thailand dan Kamboja dijadwalkan bertemu di Malaysia untuk membahas penyelesaian konflik perbatasan yang telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Dilansir dari laman AP News pada Minggu (27/7), pertemuan ini digagas oleh PAnwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN tahun ini.
Pejabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, telah mengonfirmasi kehadirannya dalam pertemuan tersebut. Meski belum dikonfirmasi oleh pihak Kamboja, Hun Manet disebut juga akan hadir.
Pertemuan ini berlangsung di tengah tekanan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mendorong gencatan senjata segera. Hun Manet menyatakan bahwa Kamboja siap melakukan gencatan senjata tanpa syarat.
Hun Manet juga menugaskan Menteri Luar Negeri, Prak Sokhonn untuk berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, serta dengan pihak Thailand untuk merancang langkah damai selanjutnya.
Thailand menyambut inisiatif gencatan senjata dengan hati-hati. Phumtham menyampaikan apresiasi atas dukungan Trump dan menyatakan Thailand setuju secara prinsip, namun menginginkan niat baik dari Kamboja.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: